
Traffic dihitung ketika ada interaksi pengguna yang tercatat oleh sistem analitik atau server situs web. Berikut adalah beberapa cara yang dianggap sebagai traffic:
1. Kunjungan Halaman (Page Views)
Setiap kali seseorang membuka atau memuat halaman di situs Anda, itu dihitung sebagai traffic. Misalnya:
- Seseorang mengetikkan URL langsung di browser.
- Klik dari hasil pencarian di Google.
- Klik tautan dari email atau media sosial.
2. Klik pada Tautan
Jika pengguna mengklik tautan yang mengarah ke situs Anda, itu akan tercatat sebagai traffic, seperti:
- Klik iklan di Google Ads.
- Klik tautan di posting media sosial.
- Klik dari situs web lain yang menautkan ke Anda (referral).
3. Sesi (Sessions)
Sesi dimulai saat pengguna membuka situs Anda dan aktif selama periode tertentu (biasanya 30 menit). Jika pengguna tidak aktif dalam waktu tersebut dan kembali lagi, itu akan dihitung sebagai sesi baru.
4. Penggunaan Aplikasi
Jika Anda memiliki aplikasi, traffic juga dihitung ketika pengguna membuka aplikasi Anda dan berinteraksi dengan kontennya.
5. Streaming atau Download
Untuk situs yang menyediakan konten seperti video, musik, atau file, traffic dihitung saat pengguna:
- Menonton video atau mendengarkan audio (streaming).
- Mengunduh file dari situs Anda.
6. Interaksi API (Backend Traffic)
Dalam beberapa kasus, traffic juga bisa berasal dari API yang diakses oleh aplikasi atau perangkat otomatis.
Bagaimana Mengetahui Apakah Traffic Sudah Dihitung?
Traffic biasanya dihitung oleh sistem seperti:
- Google Analytics: Secara otomatis mencatat setiap kunjungan ke situs Anda.
- Server Logs: Menggunakan file log yang disimpan oleh server hosting.
- Tag Pelacakan: Kode yang dipasang di situs untuk mencatat kunjungan, seperti Facebook Pixel atau Google Tag Manager.
Dengan memastikan pengaturan analitik atau sistem pencatatan Anda sudah benar, semua kunjungan yang memenuhi kriteria di atas akan tercatat sebagai traffic.